Serta terpandang api itu menjulang,
Rasanya arwahku bagaikan menghilang,
Dijilatnya rumah-rumah serta barang-barang,
Seperti anak ayam disambar helang.
Rasanya arwahku bagaikan menghilang,
Dijilatnya rumah-rumah serta barang-barang,
Seperti anak ayam disambar helang.
Seberang-menyeberang rumah habis rata,
Apinya cemerlang, tiada membuka mata,
Bunyinya gempar terlalulah gempita,
Lemahlah tulang sendi anggota.
Apinya cemerlang, tiada membuka mata,
Bunyinya gempar terlalulah gempita,
Lemahlah tulang sendi anggota.
Pakaianku menyalah seperti kertas,
Limau manis pun meletup seperti petas,
Orang menolong pun terlalu pantas,
Merebut barang-barang terlalulah lekas.
Limau manis pun meletup seperti petas,
Orang menolong pun terlalu pantas,
Merebut barang-barang terlalulah lekas.
Ringgit pun hancurlah seperti timah,
Habislah meleh ke bawah rumah,
Tidaklah tentu barang dijamah,
Pencuri pun mengangkutlah bersama-sama.
Habislah meleh ke bawah rumah,
Tidaklah tentu barang dijamah,
Pencuri pun mengangkutlah bersama-sama.
Barang yang hendak kubawa pulang,
Beberapa pinggan mangkuk, cawan dan dulang,
Sekaliannya habislah hilang,
Harapnya hatiku bukan kepalang
Beberapa pinggan mangkuk, cawan dan dulang,
Sekaliannya habislah hilang,
Harapnya hatiku bukan kepalang
-
Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi -
- Adib Sa'aer